| 9 komentar ]


Sebagaimana yang terjadi di pelosok-pelosok desa pinggiran Bali, sihir industri pariwisata Bali yang terpusat di Badung, Denpasar dan Ubud (Gianyar), telah menyedot gairah para generasi muda untuk beramai-ramai meninggalkan kampung halaman. Di hari-hari biasa, hampir sulit menemukan anak-anak muda berada di desa, kecuali mereka yang masih bersekolah di SMP atau SMA. Mereka semua menjadi urban ke pusat industri pariwasata tersebut, entah bekerja di hotel, pertokoan, restoran, industri garmen, perusahan taksi, pun tidak sedikit yang bekerja di Denpasar “hanya” menjadi tukang cuci sepeda motor di pinggiran jalan.

Hanya di saat-saat hari raya tiba, mereka para anak muda itu, kembali pulang. Mereka berkumpul lagi dengan teman-teman sepermainannya di kampung, main bola di bawah pohon kelapa, nongkrong di pos kamling atau di bale banjar.

Dan satu hal yang telah menjadi tradisi di kalangan anak muda urban itu saat pulang kampung adalah “ngolah” alias masak dan makan bareng. Kegiatan ini bisa dilakukan di rumah salah satu dari mereka, bisa di pos kamling, bisa juga di bale banjar. Pokoknya yang penting kumpul, makan bareng dan selanjutnya begadang sampai pagi hehehe...

Sampai hari ini, acara “ngolah” yang paling populer di Jembrana adalah manggang ikan laut. Ini mungkin disebabkan karena kepraktisannya. Manggang ikan laut memang jauh lebih sederhana daripada masak ayam, bebek, atau yang lainnya. Maka, ini pulalah saat-saat yang paling ditunggu oleh para nelayan di Desa Candikusuma. Karena pada umumnya, untuk mendapatkan jenis ikan panggangan segar di Jembrana pusatnya adalah perkampungan nelayan di Pantai Candikusuma. Di saat-saat liburan hari raya itu, dalam sehari para nelayan dan para pengepul ikan di Candikusuma mampu menjual puluhan kilo ikan tongkol, krapu, ikan layang, akan putihan, ikan tribang dan lain sebagainya.

Pokoknya, kalau bicara soal ikan segar untuk dipanggang, Pantai Candikusuma pilihan yang paling layak! Manggang ikan, yuuuukkk....

9 komentar

udin mengatakan... @ 21 April 2009 pukul 11.01

wah, manggang ikan adalah acara vaforit saya. kapan2 undang saya dong hehehe...

seti@wan dirgantara mengatakan... @ 21 April 2009 pukul 13.50

Sayang yah,... saya tidak sempet singgah dulu waktu ke Bali.

come n share mengatakan... @ 21 April 2009 pukul 14.45

wew....memang my country indonesia penuh potensi alam yang tidak dimiliki other country...ini nih contohnya..di sebuah pantai di desa candikusuma..nikmat banget...rasanya mo gabung nih..

CANDIKUSUMA mengatakan... @ 21 April 2009 pukul 16.40

@udin
silahkan kapan saja mampir dan nikmati ikan panggang "rasa candikusuma" hehehe...

@setiawan
Kalo ke Bali dari Jawa dengan bus, pasti melewati Desa Candikusuma sebelum masuk ke Kota Negara sebagai ibu kota Kabupaten Jembrana :-)

@come n share
terima kasih telah meluangkan waktu untuk berkunjung ke blog kami. silahkan mampir kapan saja. salam persahabatan selalu :-)

Fetra mengatakan... @ 22 April 2009 pukul 05.04

wah artikelnya keren juga nih....tapi kalo mo cari tau tentang Blog tentang ilmu komputer, tips online, dunia selebritis,
belajar internet marketing, belajar seo, dapat penghasilan dari blog, cari duit yang halal buat beli susu anak cuma ada di
http://blogfetra.blogspot.com

Anonim mengatakan... @ 24 April 2009 pukul 00.36

Manggang..?? sip markusip...top markotop...Bayu Perdana

CANDIKUSUMA mengatakan... @ 30 April 2009 pukul 10.12

To Fetra:
Trims atas infonya. Salam Sukses!

To Bayu Perdana:
Hehehehe... ayo semangat bung!

Administrator Frelia mengatakan... @ 23 Juli 2009 pukul 17.10

Dari artikel ini, yang bisa saya tangkap cuma ikan bakarnya. Habis enak sih^^
Frelia the Anak SD.
Please visit me back^^

Benny mengatakan... @ 19 Oktober 2009 pukul 18.35

Saya berminat untuk nyicipi ikan bakarnya. Bisa tau nama tempat makan yang direkomendasikan? Juga apa bisa direkomendasikan tempat menginap di daerah Candikusuma?

Posting Komentar

Terima Kasih atas Komentar Anda.